Penanganan Karang Gigi / Calculus

Karang gigi (kalkulus) itu merupakan akumulasi plak (lapisan semitransparan suatu polisakarida yang menempel pada gigi), bakteri dan pelikel (lapisan tipis dari protein saliva yang menempel pada permukaan gigi setelah pembersihan gigi secara optimal). Konsistensi karang gigi ini menjadi keras karena plak dan pelikel mengalami mineralisasi, sehingga sangat sulit dibersihkan melalui pembersihan mekanis dengan sikat gigi.

Cara menangani karang gigi harus melalui perawatan oleh Dokter Gigi, karena tidak bisa dilakukan sendiri secara sembarangan oleh pasien. Pembersihan karang gigi harus mengikuti anatomi giginya, gerakan alat untuk membersihkan karang gigi pun tidak sembarangan. Jika dilakukan tidak sesuai prosedur akan melukai gusi dan membuat email gigi menjadi tipis.
Menurut Drg. Imelda  S.Hartono, dokter gigi full time RS Telogorejo Semarang warna karang gigi sendiri ada tiga macam, yang masih tipis berwarna putih dan kuning, jika terlalu lama didiamkan akan berubah warna menjadi kehijauan, dan apabila karang gigi  tidak segera dibersihkan, maka lama kelamaan  warnanya akan berubah warna menjadi hitam. Pada beberapa orang, dalam air liurnya, banyak yang mengandung zat kapur sehingga proses terbentuknya karang gigi akan lebih cepat. Selain itu, menurut letaknya juga ada 2 jenis yaitu karang  gigi supragingiva yaitu karang gigi yang berada pada permukaan gigi, dan karang gigi subgingiva yaitu yang letaknya berada di dalam gingiva. (http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/04/01/181922/Jangan-Anggap-Remeh-Karang-Gigi)
Dokter Gigi akan menggunakan alat khusus untuk membersihkan karang gigi, yaitu scaler. Ada 3 macam scaler, yaitu manual, supersonik dan ultrasonik. Sekarang lebih populer digunakan scaler ultrasonik, karena lebih cepat, mudah, dan meminimalisasi rasa nyeri saat pembersihan karang gigi.

Banyak orang awam berpendapat bahwa karang gigi dapat dihilangkan sendiri oleh pasien melalui penggunaan cengkeh, biji asam kawak, dan sebagainya. Semua cara ini kurang tepat, karena bahan tersebut bukan menghilangkan karang gigi, namun hanya bersifat sebagai antiseptik dalam rongga mulut.
Hal berikutnya yang bisa dilakukan oleh pasien setelah dilakukan pembersihan karang gigi oleh Dokter Gigi adalah menjaga kebersihan rongga mulut supaya mencegah kembali terbentuknya karang gigi, yaitu dengan cara:
  1. Melakukan pembersihan mekanis dengan sikat gigi dengan teknik dan frekuensi yang tepat (anda bisa melihat jawaban konsultasi bulan lalu), karena awal mula terbentuknya karang gigi berasal dari sisa makanan yang menempel di permukaan gigi dan tidak dibersihkan.
  2. Menggunakan dental floss (benang gigi) untuk pembersihan mekanis tambahan bagi gigi-gigi yang berjejal, yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi.
  3. Menggunakan obat kumur sebagai agen antibakteri bagi rongga mulut (penggunaan dan dosisnya dapat dilihat pada petunjuk kemasan obat kumur)
  4. Mengkonsumsi buah yang banyak mengandung vitamin c (misalnya buah kiwi dan stroberi) untuk menjaga kesehatan gusi.
  5. Mengkonsumsi sayuran hijau yang mengandung serat untuk pembersihan gigi secara alami.
  6. Hindari kebiasaan buruk seperti merokok, dan kurangi kebiasaan minum teh atau kopi.
  7. Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan gigi ke Dokter Gigi (biasanya 6 bulan sekali, tetapi setiap individu berbeda-beda kebutuhannya).
sumber : http://health.kompas.com/read/2012/06/26/07445938/Bolehkah.Membersihkan.Karang.Gigi.Sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar